Sabtu, 19 April 2014

HARAP ITU BAGIAN DARI IMAN

lazada indonesia
dikutib dari buku : Percepatan rezeki

Pahamilah bener-benar bahwa takut, harap dan cinta kepada allah adalah bagian dari iman. Dan pertanyaan barusan disepakati oleh seluruh ulama tanpa terkecuali:
  • Jika seorang merasa takut kepda allah - mungkin itu berupa kesulitan dunia maupun akhirat- maka ia akan beribadah. Tanpa takut, ia tidak akan beribadah.
  • Jika anda merasa harap kepada allah dan balasan allah - mungkin itu kemudahan didunia maupun di akhirat- maka ia akan meningkatkan ibadah. Tanpa harap, ia tidak akan meningkatkan ibadah.
  • Jika seseorang merasa cinta kepada allah, maka ia akan melakukan ibadah yang terbaik. Tanpa cinta, ia tidak akan melakukan ibadah yang terbaik.
  • Dengan kata lain, semakin besar harapan,sesorang kepada allah dan balasan allah, maka akan semakin baik pula ibadahnya.
  • Namun, masih ada juga yang meremehkan, "Ah, itu soal tahapan saja. Kalau pemula, memang mainnya ditahapan takut dan harap." Maaf, kami terpaksa menggeleng-gelengkan kepala. karena nabi pun memiliki harap dan takut kepada allah. Lha, mana mungkin nabi itu pemula.
Harap itu bagian dari iman
Menurut pengamatan kami, orang-orang yang kurang menaruh harap kepada allah, akhirnya cenderung menaruh harap kepada diri sendiri atau orang lain. Jadilah manusia menuhankan manusia!. Mungkin, seseorang menganggap otaknya sebagai tuhan kecil. Bawahan menganggap atasannya sebagai tuhan kecil.Pengusaha menganggap investornya sebagai tuhan kecil.

Terus, penjual menganggap pembelinya sebagai tuhan kecil. Mahasiswa menganggap dosenya sebagai tuhan kecil. pasien menganggap dokter sebagai tuhan kecil. Isri menganggap suaminya sbagai tuhan kecil. Anak menganggap orangtuanya sebagai tuhan kecil.Orang miskin menganggap orang kaya sebagai tuhan kecil. Padahal ini semua jelas-jelas keliru.

Ada pula yang berharap pada mesin, alam atau kejadian-kejadian. Contoh kecil saja pramugari. Maklum, hampir tiap minggu kami naik turun pesawat. ketika memberi pengarahan, pernahkah pramugari mengajak berdoa dan berharap kepada allah? Mereka pikir canggihnya pesawat , mahirnya pilot , cerahnya cuaca, dan rencana darurat sudah cukup menjaminkeselamatan penumpang.. Inikan jelas-jelas keliru! Saran kami bagi maskapai , tetaplah memberi pengarahan seperti biasa, namun awali dengan ajakan berdoa dan berharap kepada allah

tulisan terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar